Saat ini banyak
sekali investasi yang menawarkan hasil menggiurkan. Mulai investasi dalam
bentuk uang maupun barang. Namun apabila
tidak jeli dan berhati-hati maka
bukannya keuntungan yang didapat bisa jadi malah buntung. Maka sebaiknya
kenalilah terlebih dahulu jenis-jenis investasi sebelum Anda memutuskan untuk
menanamkan modal Anda.
Menurut tingkat
resiko dan hasil investasi yang bisa didapat investasi pada dasarnya ada 3
macam. Yang pertama, low risk low return, medium risk, medium income dan yang
terakhir high risk high income. Return yang didapat dalam investasi linear
dengan tingkat resiko yang mungkin terjadi.
Low risk low income
resiko rendah namun imbal hasilnya juga rendah. Contohnya adalah tabungan.
Imbal hasil yang didapat biasanya berada di bawah BI rate yang berlaku.
Contohnya jika BI ratenya 7,5% maka imbal hasilnya bisa 5%,.
Medium risk medium
medium income, tingkat resikonya menengah imbal hasilnya juga menengah.
Contohnya adalah reksadana dan obligasi atau surat hutang. Imbal hasil yang
didapat biasanya sedikit diatas BI rate. Contohnya jika BI rate 7,5% maka imbal
hasilnya 9-11%.
Sedangkan investasi
ketiga yaitu yang bersifat high risk high return. Investasi kategori ini
menjanjikan imbal hasil yang tinggi namun memiliki tingkat resiko yang tinggi
pula. Tak jarang hasil yang didapat bisa diatas 100% namun Anda bisa lost cukup
besar pula. Investasi kategori ini
cenderung bersifat gambling, terlepas dari berbagai macam teknik yang
diaplikasikan. Contoh investasi jenis ini adalah Saham dan Valas (Forex).
Nah dari ketiga jenis
investasi di atas maka keputusan ada di tangan Anda. Seberapa besar hasil yang
diinginkan dan seberapa besar nyali Anda untuk dapat menerima lost yang
menyebabkan nilai investasi Anda turun. Namun saran Saya untuk mendapatkan
hasil yang optimal maka yang harus Anda persiakan adalah bahwa modal yang Anda
gunakan adalah benar-benar uang idle. Artinya uang yang tidak Anda pakai untuk
keperluan sehari-hari. Dan investasikan ke investasi jenis kedua (Anda bisa
masukkan ke Obligasi) dan hasil yang didapat bisa dimasukkan ke saham. Jadi
hasil investasi diinvestasikan kembali. Tapi jangan masuk ke valas karena
tingkat resikonya terlalu besar kecuali kalau Anda siap dengan resikonya.
Peganglah prinsip “exponential investation” maka hasil yang didapat akan
optimal. Dalam hal ini yang penting Anda konsisten menginvestasikan kembali
hasil investasi maka hasil yang didapat seperti deret ukur.
Selamat berinvestasi
semoga bermanfaat!!
Komentar
Posting Komentar