Yogyakarta dari dahulu dikenal sebagai sentra pengrajin perak yang dikenal di seluruh penjuru tanah air. Disana pengrajin menghasilkan kreasi kerajinan yang memukau dengan harga yang bervariasi. Namun siapa sangka di Mojokerto pun terdapat sentra pengrajin perak tepatnya di Batankrajan kecamatan Gedeg, Mojokerto. Lokasinya berada di sebelah Barat laut Kota mojokerto. Dari kota Mojokerto menyeberang jembatan Sungai Berantas kearah Gedeg, setelah sampai Rumah sakit Ibu dan Anak Mutiara Hati ke kanan melewati Jembatan tol yang sedang dibangun kira-kira 3 km.
Sampai di
gerbang masuk dusun Anda akan disambut ucapan selamat datang di setra pengrajin
Perak desa Batankrajan. Tetapi begitu masuk Anda pasti akan kaget
karena tidak menemukan kios-kios yang
memajang hasil kerajinan. Yang ada disana hanyalah mini baliho yang
mencantumkan nama galerinya. Jadi Anda harus turun dari kendaraan dan mengetuk
pintu bertemu dengan tuan rumahnya. Barulah Anda akan ditunjukkan hasil kreasi
pengrajin di sana.
Sebenarnya di
desa ini sedang diangkat dan dibina oleh pemerintah kabupaten Mojokerto untuk
dijadikan sentra Industri kerajinan perak yang membuat berbagai macam aksesoris.
Di desa ini terdapat beberapa pengrajin perak. Hal ini dapat kita ketahui dari
drop box, mini baliho, ataupun papan nama yang terpasang.
Mungkin jika
Anda berkunjung ke desa batankrajan ini lebih baik pada pagi hari atau sekalian
sore hari, karena jika terlalu siang, desa yang lumayan luas ini tampak sepi
dari aktifitas penduduk. Rumah-rumah pada tertutup dan para pengrajin perak
juga tidak tampak aktifitasnya. Jangan berharap melihat galery kerajian dengan
etalase penuh perhiasan sebelum kita mengetuk pintu dan bertamu.
Salah satu
pengrajin yang ada dan saya temui, bernama Bpk. Lutfi. Beliau berasal dari
Banjarmasin kemudian lama tinggal di Bali dan saat ini menetap di dusun batankrajan
gedeg. Selama di Bali beliau bisnis batu
permata dan ahli membuat cincin perak serta beberapa perhiasan pesanan yang
terkadang datang dari manca negara.
Pria 43 tahun
dengan 3 putra dan putri ini, tampaknya sangat memahami berbagai macam bebatuan
dan ahli membuat berbagai macam perhiasan dari perak. Hal ini menurut saya
sangat masuk akal, karena daerah asalnya Banjar adalah sentra kerajinan batu
dan permata. Belum lagi pengalaman berbisnis dan berkarya di Bali dengan
konsumen dari berbagai negara. Hal inilah yang mungkin menjadikan beliau lain
dari penjual atau pengrajin akik kebanyakan yang saya pernah temui.
Saya sempat
ditunjukkan beberapa hasil karyanya yang sebagian di pesan dari manca negara.
Hasil karyanya menurut saya bagus dan beragam. Selain itu Pak lutfi ini mungkin
satu-satunya orang mojokerto yang menguasai teknik pemotongan permata (faceted
cut) dari bahan-bahan yang bersifat kristal atau diamond.
Yang ada digalery beliau ini saya
lihat berbagai macam perhiasan perak dan bebatuan akik dengan berbagai jenis.Bukan
saja dari perak, tersedia pula emban alloy, germanium maupun Alpaka. Selain
potongan model Cabochon yang umum pada akik beliau juga bisa menerima pesanan
potongan pasetan (Faceted cut) untuk diamond.
Memotong dan membentuk batu sampai
menjadi batu akik yang bagus sesuai keinginan kita, menurut saya di Pak Lutfi
ini harganya sedang, Tiga puluh lima ribu rupiah dan bisa jadi sesuai
kesepakatan. Meskipun sebenarnya jika kita memotong dan membentuk batu akik
ditempat lain ada yang bertarif dua puluh lima ribu rupiah, lebih murah memang.
Namun pengalaman membuktikan lebih baik pada yang ahli meskipun sedikit mahal,
namun hasil lebih memuaskan.
Batankrajan Gedeg, Sentra pengrajin perak di Mojokerto
Siapa sangka di
Mojokerto pun terdapat sentra pengrajin perak tepatnya di Batankrajan kecamatan
Gedeg, Mojokerto. Lokasinya berada di sebelah Barat laut Kota mojokerto. Dari
kota Mojokerto menyeberang jembatan Sungai Berantas kearah Gedeg, setelah
sampai Rumah sakit Ibu dan Anak Mutiara Hati ke kanan melewati Jembatan tol
yang sedang dibangun kira-kira 3 km.
Sampai di
gerbang masuk dusun Anda akan disambut ucapan selamat datang di setra pengrajin
Perak desa Batankrajan. Tetapi begitu masuk Anda pasti akan kaget
karena tidak menemukan kios-kios yang
memajang hasil kerajinan. Yang ada disana hanyalah mini baliho yang
mencantumkan nama galerinya. Jadi Anda harus turun dari kendaraan dan mengetuk
pintu bertemu dengan tuan rumahnya. Barulah Anda akan ditunjukkan hasil kreasi
pengrajin di sana.
Sebenarnya di
desa ini sedang diangkat dan dibina oleh pemerintah kabupaten Mojokerto untuk
dijadikan sentra Industri kerajinan perak yang membuat berbagai macam aksesoris.
Di desa ini terdapat beberapa pengrajin perak. Hal ini dapat kita ketahui dari
drop box, mini baliho, ataupun papan nama yang terpasang.
Mungkin jika
Anda berkunjung ke desa batankrajan ini lebih baik pada pagi hari atau sekalian
sore hari, karena jika terlalu siang, desa yang lumayan luas ini tampak sepi
dari aktifitas penduduk. Rumah-rumah pada tertutup dan para pengrajin perak
juga tidak tampak aktifitasnya. Jangan berharap melihat galery kerajian dengan
etalase penuh perhiasan sebelum kita mengetuk pintu dan bertamu.
Salah satu
pengrajin yang ada dan saya temui, bernama Bpk. Lutfi. Beliau berasal dari
Banjarmasin kemudian lama tinggal di Bali dan saat ini menetap di dusun batankrajan
gedeg. Selama di Bali beliau bisnis batu
permata dan ahli membuat cincin perak serta beberapa perhiasan pesanan yang
terkadang datang dari manca negara.
Pria 43 tahun
dengan 3 putra dan putri ini, tampaknya sangat memahami berbagai macam bebatuan
dan ahli membuat berbagai macam perhiasan dari perak. Hal ini menurut saya
sangat masuk akal, karena daerah asalnya Banjar adalah sentra kerajinan batu
dan permata. Belum lagi pengalaman berbisnis dan berkarya di Bali dengan
konsumen dari berbagai negara. Hal inilah yang mungkin menjadikan beliau lain
dari penjual atau pengrajin akik kebanyakan yang saya pernah temui.
Saya sempat
ditunjukkan beberapa hasil karyanya yang sebagian di pesan dari manca negara.
Hasil karyanya menurut saya bagus dan beragam. Selain itu Pak lutfi ini mungkin
satu-satunya orang mojokerto yang menguasai teknik pemotongan permata (faceted
cut) dari bahan-bahan yang bersifat kristal atau diamond.
Yang ada digalery beliau ini saya
lihat berbagai macam perhiasan perak dan bebatuan akik dengan berbagai jenis.Bukan
saja dari perak, tersedia pula emban alloy, germanium maupun Alpaka. Selain
potongan model Cabochon yang umum pada akik beliau juga bisa menerima pesanan
potongan pasetan (Faceted cut) untuk diamond.
Memotong dan membentuk batu sampai
menjadi batu akik yang bagus sesuai keinginan kita, menurut saya di Pak Lutfi
ini harganya sedang, Tiga puluh lima ribu rupiah dan bisa jadi sesuai
kesepakatan. Meskipun sebenarnya jika kita memotong dan membentuk batu akik
ditempat lain ada yang bertarif dua puluh lima ribu rupiah, lebih murah memang.
Namun pengalaman membuktikan lebih baik pada yang ahli meskipun sedikit mahal,
namun hasil lebih memuaskan.
Komentar
Posting Komentar